Alkisah....
Benjamin Franklin (Massachusetts , 1706)
memiliki kecintaan yang besar kepada buku. Dari kecil Benjamin selalu
bermimpi untuk menjadi penulis terkenal. Mimpinya itu mulai terwujud
ketika Ayahnya membuat perusahaan percetakan bernama The New-England Courant yang dikelola langsung oleh Kakaknya James.
Benjamin
yang berusia 12 tahun mulai menjadi pekerja dan bertugas di berbagai
macam pekerjaan seperti: mengoperasikan mesin cetak, mengantar kertas ke
pembaca hingga mengedit manuskrip Koran. Seiring dengan pekerjaan dan
hasrat dia untuk menjadi penulis hebat, Benjamin mengasah kemampuannya
dalam menulis. Benjamin terus membaca karya-karya hebat penulis setempat
dan bereksperimen membuat tulisannya sendiri.
Berbekal ide-ide yang brilian dari hasil
pembelajarannya, Benjamin memberitahu kakaknya James tentang
artikel-artikel yang ingin dia tulis untuk dipublikasikan di Koran
kakaknya. Namun James adalah seorang yang keras kepala dan menanggap
Benjamin sebelah mata. James menganggap bisnis percetakan adalah bisnis
yang sangat serius dan karya-karya Benjamin hanyalah karya anak-anak
yang tidak pantas dipublikasikan. Label bahwa Benjamin hanya sebuah adik
yang masih kecil melekat kuat di benak James.
Benjamin terus berusaha berdebat dengan kakaknya
akan ide ini. Semakin Benjamin berdebat, Benjamin mulai mengalah karena
dia tau James adalah orang yang sangat keras kepala dan tak ada gunanya
berdebat dengan kepala batu. Walau mengalah dalam debat, Benjamin tidak
pantang menyerah dan terus mencari cara agar tulisannya dapat dimuat di
Koran kakaknya.
Tiba tiba Benjamin terpikir sebuah ide.Dia sadar
bahwa yang tidak disukai James adalah dirinya. James sudah memberikan
label adik kechl yang tidak pernah dewasa kepada Benjamin. Tandanya bila
tulisan itu bukan dari Benjamin, James pasti mau menerimanya.
Benjamin terpikir untuk membuat sebuah tokoh
fiksi yang akan membuat tulisan ke Koran kakaknya. Setelah berpikir
lama, Benjamin memutuskan untuk membuat karakter berupa seorang janda
bernama Silence Dogood yang memiliki opini yang sangat menyindir, aneh
dan terus terang terhadap kota boston.
Guna membuat karakter fiksinya itu menjadi
seolah-olah nyata, Benjamin mulai membayangkan kisah perjalanan janda
tersebut dengan detil. Dia menghabiskan berjam-jam untuk berkhayal
tentang karakter fiksinya itu. Dia berpikir dari segala aspek hingga
Benjamin mulai menjiwai karakter fiksinya itu.
Dengan penuh imajinasi, Benjamin menulis tulisan pertamanya ke The New England Courant.
James melihat tulisan tersebut dengan gembira dan langsung
mempublikasikannya. Tulisan yang sangat jenaka dan sangat menyindir ini
langsung menjadi terkenal di kota itu dan kelanjutan tulisannya selalu
ditunggu masyarakat. James menganggap bahwa tulisan ini berasal dari
penulis terkenal yang menggunakan nama samaran.
Di saat James sangat senang seiring menerima tulisan dari Nyonya Dogood,
Benjamin hanya berpura-pura tidak tahu namun didalam hati dia tertawa
puas. Reaksi kakaknya dan reaksi masyarakat lebih dari cukup untuk
membuatnya merasa bahagia. Seiring dengan waktu, pekerjaan Benjamin
mulai beragam dan Benjamin telah menjadi editor manuscript yang handal.
Percaya
dengan kemampuannya, Benjamin ingin mengaku kepada James. Benjamin
menganggap bahwa segala prestasi dia di bisnis Koran ini sudah cukup
untuk membuat dia diakui di mata kakaknya James. Suatu hari Benjamin
datang ke James dan mengaku bahwa sebenarnya yang menjadi Nyonya Dogood itu adalah dirinya sendiri. Benjamin juga membawa bukti tulisan-tulisan Nyonya Dogood.
Berharap ingin dipuji atau setidaknya ingin
diakui oleh James, Benjamin malah mendapat perlakuan sebaliknya. James
sangat marah kepada Benjamin. James merasa telah dibohongi mentah-mentah
oleh adiknya sendiri. James sangat tidak suka dibohongi, apalagi oleh
keluarganya sendiri. Semenjak saat itu, Benjamin kembali melakukan
aktivitas sehari-harinya. Namun kali ini Jamer benar-benar menjadi
pemarah, dingin, selalu menghinda dan merendahkan pekerjaan Benjamin.
Hal ini membuat Benjamin tidak betah bekerja
dengan kakaknya James. Berbekal ilmu yang dia dapat selama mengelola
bisnis Koran, Benjamin pergi ke Philadelphia untuk mencari peruntungan.
Tak lama setelah dia tiba di kota baru dan tak mengenal siapa-siapa, dia
menjelajahi bisnis percetakan di kota itu dan bertemu Samuel Keimer.
Skill Benjamin di atas rata-rata untuk umurnya di bidang percetakan,
Benjamin menjadi orang yang sangat di percaya dan berpengaruh bagi
Samuel Keimer. Benjamin pun bebas berkreasi di bisnis barunya itu.
Penjabaran:
Masyarakat yang terbangun sekarang adalah
sumbangasih dari akumulasi kejadian di masa lalu. Akumulasi itu
terbentuk dan menjadikan budaya yang ada sekarang. Label-label yang
diberikan adalah hal yang umum terjadi di masyarakat. Anak laki-laki
paling tua pewaris keluarga, adik yang selalu dibawah kakaknya, kakak
tertua yang selalu dibanggakan, wanita yang dikesampingkan daripada pria
dan lainnya adalah contoh umum yang sering kita jumpai.
Hal yang telah menjadi label cenderung sangat
susah sekali dirubah. Lihat bagaimana Benjamin telah membuktikan diri
bahwa dia pantas untuk menjadi penulis diimarahi oleh James dengan
alasan merasa dibohongi. Jika anda berada dalam situasi yang diatas,
ambillah pelajaran dari kisah di atas.
Anda dapat mengambil ilmu dari orang yang
merendahkan anda atau memberi anda label, tapi jangan pernah minta
penghargaan dari mereka. Jika anda meminta hal itu berarti anda
melakukan hal yang sia-sia. Ambillah ilmunya sebanyak yang anda mau dan
pindah lah ke tempat yang lain. Dengan skill dan pengetahuan yang anda
miliki, sudah sangat dipastikan ada orang yang sangat menghargai anda.
Untuk apa bersusah payah mencari pengakuan dari orang yang tidak
menghargai anda, sedangkan di luar sana banyak orang yang menghargai
anda.
sumber : kompasiana